Sabtu, 31 Oktober 2015

cerpen trntang kasih sayang (bagian 6)

       Masih teringat olehnya, betapa berat penderitaannya ketika akan melahirkan puterinya tersebut. Ayah dari anak tersebut pergi setelah menghamilinya. Karena merasa malu, keluarga menuntut agar menggugurkan kandungan itu, tapi ia tetap kekeh untuk mempertahankannya.
      Ketika ia melahirkan putrinya tidak ada satupun yang menemani saat persalinan dan tidak ada satu pun yang mengucapkan selamat kepada ia. Pada saat itu putrinya ulang tahun dan ia memberikan kado kepada putrinya yang ia sayang itu. Di lain sisi ia sedang sakit tapi ia tidak mau membuat anaknya kecewa. Ia berusaha untuk tetap masuk kerja untuk membeli hadiah ulang tahun putrinya. Karena perjuangan dan pengorbanannya akhirnya putri itu bisa melanjutkan study keluar kota disana putrinya jatuh cinta kepada seorang laki-laki kaya.
      Ia malu karena ibunya bekerja sebagai pencuri piring, jadi sebab itulah ia mengaku kepada calon suami bahwa orang tuanya sudah lama meninggal. Puluhan tahun ia tidak bisa dan tidak boleh bertemu lagi dengan putri kesayangannya, dengan inisiatif ia pergi kerumah putrinya.
      Setiba di rumah putrinya dalam keadaan lelah dan kedinginan, ia mengetuk pintu dan ternyata putrinya sendiri yang membukakan pintu itu. Tetapi putrinya malah mendorong ibunya sendiri sampai bersungkur jatuh. Kepalanya membentur batu dan mengalami pendarahan di kepala. Saat ibunya dibawa kerumah sakit nyawanya tidap dapat tertolong lagi karena terlalu banyak mengeluarkan darah. Putrinya sangan menyesali perbuatannya sendiri yang sudah membuat ibunya seperti itu. Kata putinya itu jika watu bisa ia putar ia ingin sekali memeluk ibunya dan berkata "AKU SAYANG IBU"

"Selagi masih ada ibu dan selagi masih ada waktu, kenapa harus menunggu hari ibu untuk mengucapkan AKU SAYANG IBU"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar