·
Pengertian Keindahan :
Keindahan itu berarti bagus, permai, cantik, elok,
dan molek. Benda yang mempunyai sifat indah itu seni, pemandangan alam, manusia
keindahan identik dengan kebenaran atau kenyataan. Untuk pembedaan itu dalam
Bahasa Inggris sering menggunakan kata “Beauty” (keindahan) , “The Beautiful”
(Benda atau Hal Indah). Pembatasan filsafat, kedua pengertian ini kadang-kadang
dapat perbedaan menurut luasnya pegertian ini sebagai berikut :
1.
Keindahan
dalam arti luas.
2.
Keindahan
dalam arti estetis murni.
3.
Keindahan
dalam arti terbatas dalam pengertiannya dengan penglihatannya.
·
Pengertian Renungan :
Renungan adalah berasal dari kata renung yang
artinya diam-diam memikirkan sesuatu atau memikirkan sesuatu dengan
dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Dalam merenung untuk menciptakan
seni ada beberapa teori. Teori itu adalah :
1.
Teori
pengungkapan : Dikatakan oleh Benedetta Croce, mengatakan bahwa seni adalah
pengungkapan kesan-kesan.
2.
Teori
metafisik : mengendalikan dunia ide pada taraf yang tertinggi. Karya seni yang
dibuat manusia hanyalah merupakan nimenis (tiruan) dari bawah sadar seseorang
seniman. Adapun karya seninya merupakan bentuk berselubung yang diwujudkan dari
keinginan-keinginan itu.
3.
Teori
psikologik : Dipelopori oleh Friedrick Schiller dan Herbert Spencer. Schiller
menyatakan bahwa asal mula seni adalah doronan batin untuk bermain-main (play
impulse).
·
Keserasian :
Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata
dasar rasi , artinya cocok, kena benar dan sesuai benar. Kata cocok, kena, dan
sesuai itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran dan seimbang. Ada
beberapa teori untuk menciptakan keserasian yaitu :
1.
Teori
obyektif dan teori subyektif : Teori obyektif adalah keindahan atau ciri-ciri
yang mencipta nilai estetik adalah sifat (kualitas) yang memang telah melekat
pada bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya.
Teori subyektif adalah ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu
tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri seseorang yang mengamati suatu
benda.
2.
Teori
perimbangan : Teori obyektif memandang keindahan sebagai suatu kualitas dari
benda-benda. Kualitas bagaimana yang menyebabkan sesuatu benda disebut indah
telah dijawab oleh bangsa yunani kuno dengan teori perimbangan yang bertahan
sejak abad 5 sebelum masehi sampai abad 17 di Eropa.
·
Hubungan Manusia dengan Keindahan :
Manusia dan Keindahan memang tak bisa terpisahkan.
Bentuk keindahan yang dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa,
seni suara, maupun seni pertunjukan). Keindahan identik dengan kebenaran.
Keindahan merupakan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Manusia menikmati
keindahan berarti manusia mempunyai pengalaman keindahan. Pengalaman keindahan
biasanya bersifat terlihat (visual) atau terdengar (auditory). Konsep keindahan
itu sendiri sangatlah abstrak ia identik dengan kebenaran. Keindahan mempunyai
daya tarik yang selalu bertambah. Orang yang mempunyai konsep keindahan adalah
orang yang mempunyai imajinasi, rajin, dan kreatif dalam menghubungkan benda
satu dengan lainnya. Ada beberapa alasan manusia menciptakan keindahan, yaitu
sebagai berikut :
1.
Tata
nilai yang telah using : Tata nilai yang terjelma dalam adat istiadat ada yang
sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan, sehingga dirasakan sebagai hambatan
yang merugikan dan mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan, contohnya kawin paksa,
pingitan, derajad wanita lebih rendah daripada derajad lakilaki.
2.
Kemerosotan
Zaman : Keadaan yang merendahkan derajad dan nilai kemanusiaan ditandai dengan
kemerosotan moral.
3.
Penderitaan
Manusia : Banyak sekali faktor yang membuat manusia itu menderita. Yang paling
menentukan ialah faktor manusia itu sendiri. Manusialah yang membuat sebagai
akibat nafsu ingin berkuasa, serakah, dan tidak berhati-hati.
4.
Keagungan
Tuhan : Keagugan Tuhan dapat dibuktikan melalui keindahan alam dan keteraturan
alam semesta serta kejadian-kejadian alam. Keindahan alam merupakan keindahan
mutlak ciptaan tuhan. Manusia hanya dapat meniru saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar